Selamat datang di Blog orang udiks,,keep fighting!

...karena hidup adalah belajar....

Rabu, 19 Oktober 2011

Bungong Jeumpa, bunga "khas" Aceh

Bungong Jeumpa (Camellia sp) Meugah di Atjeh..

  Jujur sih pertama kali liat Bungong Jeumpa tuh sekitar 3 tahun lalu di pegunungan Aceh Selatan..hehehe, telat banget sih sebenarnya, tapi mendinglah daripada belom pernah liat sama sekali. Padahal sebagai warga Atjeh tercinta, bunga yang satu ini selain wajib dihafal "liriknya" wajib dikenal morfologinya (ciee). Buat yang penasaran   sampe sekarang belom pernah liat wujud aslinya (^^), yuuk kita kupas tuntas..
Bungong Jeumpa/Cempaka dalam bahasa Indonesia (Camellia sp) adalah jemis tanaman berbunga dari suku Magnoliaceae dengan pohon berukuran sedang dengan tinggi mencapai 25 meter dan diameter 50 cm.  Batang lurus, bulat, kulit batangnya halus berwarna coklat keabu-abuan. Tajuknya agak jarang dan agak melebar dengan percabangan yang tidak teratur. Daunnya tunggal, berseling, berbentuk lanset yang agak melebar, berukuran sedang dan berbulu halus pada permukaan bawahnya. Bunga berwarna kuning tua, harum, berukuran agak besar tersusun dalam untaian yang tumbuh pada ketiak daun. Bunga ini termasuk tanaman yang tumbuh didaerah Tropis dan SubTropis di Asia Selatan dan Asia Tenggara serta Tiongkok Selatan. 

   Bunga Jeumpa masih termasuk tumbuhan purba dan asal-usulnya dapat ditelusuri hingga 95 juta tahun yang lalu. Bunga Jeumpa ini diduga kuat berasal dari India dan bagian yang biasa dimanfaatkan adalah bagian batang, daun dan bunganya.Bunga Jeumpa bahkan sejak zaman sebelum kemerdekaan telah dijadikan judul lagu dan juga judul Novel. Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat erat antara rakyat Aceh dengan bunga tersebut. Oleh karena itu Pemerintah Daerah istimewa Aceh (pada saat itu) menjadikan Bunga Jeumpa sebagai flora khas Aceh.
 Selain terkenal karena kecantikan bunganya, Bungong Jeumpa ternyata juga bermanfaat dari sisi kesehatan dan bahan bangunan. Manfaatnya antara lain:

  • Sebagai bahan bangunan kayu Bunga Jeumpa dimanfaatkan untuk kayu bangunan, papan mebel dan panel. Sedangkan daunnya dapat menghasilkan minyak yang dapat diekspor.
  • Sisi Kesehatan, Bunga Cempaka Kuning bermanfaat untuk wanita yang baru melahirkan dan mengobati demam selesma. Cara pakainya: untuk wanita sehabis melahirkan adalah dengan cara mengambil beberapa helai daunnya dan bersihkan terlebih dahulu kemudian rebuslah sampai mendidih lalu setelah airnya suam-suam kuku barulah diminum
  • untuk mengobati demam selesma, ambil akarnya dipecah-pecahkan, rebus sampai mendidih dan setelah airnya suam-suam kuku barulah diminum perlahan.
                                      
gambar 1. Bungong Jeumpa kuneng
gambar 2. Bungong Jeumpa puteh
gbr 3. Bungong jeumpa (versi lain)

Nah, itulah sekilas info tentang Bungong Jeumpa, moga bisa memuaskan sedikit "rasa penasaran" bagi yang belum tau. Semoga bermanfaat^^



Senin, 17 Oktober 2011

Asam Ribonukleat (RNA)

Standar Kompetensi:
Memahami Penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada saling temas
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan hubungan gen (DNA) - RNA - Polipeptida dan proses sintesis protein
Indikator:
- Mendeskripsikan struktur RNA
- Menjelaskan peran DNA dan RNA dalam sintesis protein
- Menjelaskan perbedaan DNA dan RNA
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu:
- Mendeskripsikan struktur,sifat dan fungsi RNA melalui diskusi
- Menjelaskan macam-macam RNA melalui diskusi
- Menjelaskan peran DNA dan RNA dalam sintesis protein melalui diskusi
- Menjelaskan perbedaan DNA dan RNA


Asam Ribonukleat

Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) senyawa yang merupakan bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam genetika molekular, RNA menjadi perantara antara  informasi yang dibawa DNA dan diwujudkan dalam sintesis protein.

Struktur RNA

Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.
Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil cincin gula pentosa, sehingga dinamakan ribosa, sedangkan gugus pentosa pada DNA disebut deoksiribosa. Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa timina pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan: adeninaguaninasitosina, atau urasil untuk suatu nukleotida.
Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.
Gambar. Struktur RNA (rantai tunggal)

Tipe-tipe RNA

Seperti halnya DNA, RNA mempunyai daya absorpsi maksimum terhadap sinar violet dengan panjang gelombang 260 milimikron, serta menyerap warna yang bersifat basa. Menurut peranan dan tempat terdapatnya, ada 3 tipe RNA antara lain:
  1. RNA-kurir/duta (bahasa Inggrismessenger-RNAmRNA), yang disintesis dengan RNA polimerase I.
  2. RNA-ribosom (bahasa Inggrisribosomal-RNArRNA), yang disintesis dengan RNA polimerase II
  3. RNA-transfer (bahasa Inggristransfer-RNAtRNA), yang disintesis dengan RNA polimerase III.
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 diketahui bahwa RNA hadir dalam berbagai macam bentuk dan terlibat dalam proses pascatranslasi. Dalam pengaturan ekspresi genetik orang sekarang mengenal RNA-mikro (miRNA) yang terlibat dalam "peredaman gen" atau gene silencing dan small-interfering RNA (siRNA) yang terlibat dalam proses pertahanan terhadap serangan virus.
Peran DNA dan RNA dalam Sintesis Protein
Sintesis protein adalah proses pencetakan protein dalam sel.Sifat enzim (protein) sebagai pengendali dan penumbuh karakter makhluk hidup ditentukan oleh jumlah jenis, dan urutan asam amino yang menyusunnya.Jenis dan urutan asam amino ditentukan oleh ADN (Asam Dioksiribose Nukleat). Sintesis protein meliputi dua langkah, yaitu transkripsi dan translasi.
a. Transkripsi
Transkripsi adalah pembentukan mRNA (messenger RNA/RNA duta) dari salah satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. mRNA membawa pesan DNA untuk memilih polipetida yang sesuai dalam sintesis protein. Pilinan DNA membuka sebagian salah satu rantainya (rantai sense) akan membentuk rantai penggenap (ARN duta) yang berisi kode genetik/kodon. Setelah ARN duta terbentuk, kemudian melepaskan diri dari DNA dan berpilin kembali.

                                Gambar Transkripsi






b.Translasi
Translasi merupakan proses penterjemahan kode genetik oleh RNA Transfer
langkah-langkah Translasi:
- RNAd masuk ke Ribosom dari satu ujung ke ujung yang lain
- setiap kodon (3 basa N) masuk  Ribosom maka datanglah maka datanglah RNAt membawa asam amino sesuai kode genetiknya. Kemudian bergeser lagi kekodon lain dan seterusnya sampai ke ujung lain
- Asam Amino akan membentuk rantai polipeptida (protein).

                                    Gambar Translasi





Singkatnya Sintesis protein:
Syarat-syarat Sintesis Protein:
A.Bahan baku  : 20 jenis Asam Amino yang terdapat dalam sitoplasma
B.Arsitek : DNA
c.Pelaksana: m-RNA, r-RNA, dan t-RNA
d.Sumber Energi: ATP
e.Enzim: RNA Polimerase.
 
                            Gambar Sintesis Protein
untuk video sintesis protein silahkan klik link berikut
x9jb9j_sintesis-de-proteinas-vo-subtitulad_school

Perbedaan DNA dan RNA

Tabel  Perbedaan DNA dan RNA
NO
OBJEK
DNA
RNA
1LetakInti selInti sel, sitoplasma, ribosom
2BentukPita spiral gandaPita tunggal
3Komponen gulaDeoksiribosaRibosa
4UkuranSangat panjangPendek
5

Basa nitrogen

Purin : Adenin, Guanin
Pirimidin : Sitosin, Timin
Purin : Adenin, Guanin
Pirimidin : Sitosin, Urasil
6

Kadar

Tidak dipengaruhi oleh kecepatan sintesis protein

Berubah-ubah menurut
kecepatan sintesis protein
7FungsiMengendalikan faktor keturunan dan sintesis proteinSintesis protein










Minggu, 16 Oktober 2011

Hereditas

Materi Genetik
Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu mendeskripsikan struktur RNA dan DNA serta sifat dan fungsinya
                                 Menjelaskan hubungan antara DNA, gen dan kromosom
                                 Menjelaskan hubungan gen dengan sintesis protein

Asam deoksiribonukleat (DNA)

Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggrisdeoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) sepertiHIV (Human Immunodeficiency Virus).

Karakteristik kimia

Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenina dengan timina dan guanina dengan sitosina) yang membentuk DNA beruntai ganda.
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama,
Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.
Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Ã…, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Ã…[2]. Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai. Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta nukleotida.
Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gulayang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenina (dilambangkan A), sitosina (C, dari cytosine), guanina (G), dan timina (T). Adenina berikatan hidrogen dengan timina, sedangkan guanina berikatan dengan sitosina. Segmen polipeptida dari DNA disebutgen, biasanya merupakan molekul RNA.

Fungsi biologis

Replikasi

Pada replikasi DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan nukleotida pada DNA yang digandakan.
Replikasi merupakan proses pelipatgandaan DNA. Proses replikasi ini diperlukan ketika sel akan membelah diri. Pada setiap sel, kecuali sel gamet, pembelahan diri harus disertai dengan replikasi DNA supaya semua sel turunan memiliki informasi genetik yang sama. Pada dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri dari dua rantai dan rantai yang satu merupakan "konjugat" dari rantai pasangannya. Dengan kata lain, dengan mengetahui susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan mudah dibentuk. Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses replikasi DNA ini terjadi. Salah satu teori yang paling populer menyatakan bahwa pada masing-masing DNA baru yang diperoleh pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya merupakan rantai yang baru disintesis. Rantai tunggal yang diperoleh dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai "cetakan" untuk membuat rantai pasangannya.
Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu; salah satu yang terpenting dikenal dengan nama DNA polimerase, yang merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatu polimer. Proses replikasi diawali dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai DNA. Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh enzim helikase yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan enzim girase yang mampu membuka pilinan rantai DNA. Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.
]
Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun teliti. Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat berakibat fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya kesalahan sintesis amatlah kecil.

Penggunaan DNA dalam teknologi


DNA dalam forensik

Ilmuwan forensik dapat menggunakan DNA yang terletak dalam darahspermakulitliur atau rambut yang tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk mengidentifikasi kemungkinan tersangka, sebuah proses yang disebut fingerprinting genetika atau pemrofilan DNA (DNA profiling). Dalam pemrofilan DNA panjang relatif dari bagian DNA yang berulang seperti short tandem repeatsdan minisatelit, dibandingkan. Pemrofilan DNA dikembangkan pada 1984 oleh genetikawan Inggris Alec Jeffreys dari Universitas Leicester, dan pertama kali digunakan untuk mendakwa Colin Pitchfork pada 1988 dalam kasus pembunuhan Enderby diLeicestershireInggris. Banyak yurisdiksi membutuhkan terdakwa dari kejahatan tertentu untuk menyediakan sebuah contoh DNA untuk dimasukkan ke dalam database komputer. Hal ini telah membantu investigator menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar tidak diketahui dan hanya contoh DNA yang diperoleh dari tempat kejadian (terutama dalam kasus perkosaan antar orang tak dikenal). Metode ini adalah salah satu teknik paling tepercaya untuk mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang.


DNA dalam komputasi

DNA memainkan peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai masalah riset dan sebagai sebuah cara komputasi.
Riset dalam algoritma pencarian string, yang menemukan kejadian dari urutan huruf di dalam urutan huruf yang lebih besar, dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana algoritma ini digunakan untuk mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan yang besar. Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma sederhana untuk masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA menyebabkan algoritma-algoritma ini untuk menunjukkan sifat kasus-mendekati-terburuk dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang berbeda.
Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki masalah khusus untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database yang dikhususkan untuk riset DNA disebut database genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan teknis yang unik yang dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira, pembandingan urutan, mencari pola yang berulang, dan pencarian homologi.


Sejarah

DNA pertama kali berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh ilmuwan Swiss Friedrich Miescher di TubingenJerman, yang menamainya nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti sel. Namun demikian, penelitian terhadap peranan DNA di dalam sel baru dimulai pada awal abad 20, bersamaan dengan ditemukannya postulat genetika Mendel. DNA dan protein dianggap dua molekul yang paling memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis berdasarkan teori tersebut.
Dua eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA sebagai materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan rekan-rekannya, ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transform sel bakteri lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh.Eksperimen yang dilakukan Hershey dan Chase membuktikan hal yang sama dengan menggunakan pencari jejak radioaktif(bahasa Inggrisradioactive tracers).
Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah: bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi genetik? Persoalan ini dijawab oleh Francis Crick dan koleganya James Watson berdasarkan hasil difraksi sinar X pada DNA olehMaurice Wilkins dan Rosalind Franklin.
Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mendefinisikan DNA sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari asam nukleat, dua dari kelompok purina:adenina dan guanina; dan dua lainnya dari kelompok pirimidina:sitosina dan timina. Keempat nukleobasatersebut terhubung dengan glukosa fosfat.
Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin menemukan bahwa molekul DNA berbentuk heliks yang berputar setiap 3,4 nm, sedangkan jarak antar molekul nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat ditentukan bahwa terdapat 10 molekul nukleobasa pada setiap putaran DNA. Setelah diketahui bahwa diameter heliks DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa DNA terdiri bukan dari 1 rantai, melainkan 2 rantai heliks.
Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada 1962 atas penemuan ini. Franklin, karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat dianugerahi hadiah ini.
Konfirmasi akhir mekanisme replikasi DNA dilakukan lewat percobaan Meselson-Stahl yang dilakukan tahun 1958.